What Time Is It?

Rabu, 07 Juli 2010

Konfigurasi WLAN Mode Infrastruktur
  
Jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan yaitu infastruktur dan Ad-Hoc. Mode infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN. Mode Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing komputer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan berkabel.


gambar 1. mode jaringan infrastruktur
 
Dibawah ini akan dijelaskan tentang jaringan wireless dengan mode infrastruktur sesuai dengan praktikum yang telah dilakukan. Jika komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel atau berbagi printer misalnya, maka jaringan wireless tersebut harus menggunakan mode infrastruktur. Pada mode infrastruktur, access point berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.

Ada empat komponen utama dalam WLAN, yaitu:
1.              Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
gambar 2. access point router
2.           Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop PC. Peralatan yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial Bus).

3.           Mobile/Desktop PC, merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan wireless adapter melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau USB (Universal Serial Bus).

4.           Antena external (optional) digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini dapat dirakit sendiri oleh user. contoh : antena kaleng.

Pada praktikum ini menggunakan 3 PC, yang mana 2 PC menggunakan wireless adapter sebagai client, dan 1 PC lagi sebagai server dimana wireless bridge di konfigurasi pada PC ini. Wireless bridge di konfigurasi mengikuti langkah-langkah yang terdapat pada CD wireless bridge. Lalu setting IP address PC server sebagai berikut :
IP address : 192.168.1.2
Subnet mask : 255.255.255.0
Default gateway : 192.168.1.1

Selanjutnya buka net browser (Internet Explorer, Opera, Mozilla) dan pastikan proxy pada net browser kosong. Ketik 192.168.1.1 dalam Address field net browser. 192.168.1.1 merupakan IP address default dari wireless bridge Linksys ini. Ketik admin pada username dan pada password (username dan password default wireless bridge Linksys ini adalah admin).

Setting tab setup seperti dibawah ini :
Internet Setup
- Internet Connection type : Automatic Configuration – DHCP
- Optional Setting
- Router Name : WRT54G (default)
- Host Name : (kosong)
- Domain Name : (kosong)
- MTU : Auto (default)
Network Setup
- Router IP :
- Local IP Address : 192.168.1.1 (default)
- Subnet Mask : 255.255.255.0
- Network Address Server Setting
- DHCP Server : Enable (Access Point memberikan alamat IP
pada masing-masing Host secara otomatis)
- Starting IP Address : 192.168.1.100 (IP yang akan diberikan
dimulai dari 192.168.1.100)
- Maximum Number : 50 (Jumlah host yang akan diberikan alamat IP
of DHCP User oleh akses point dibatasi hanya 50 host)
- Client Lease Time : 0 (default)
- Static DNS 1,2,3 : 0.0.0.0 (default)
- WINS : 0.0.0.0 (default)
- Time Setting
- Time Zone : (GMT+07.00 Thailand, Rusia)
- Klik Save Settings

Klik Tab Wireless, lalu konfigurasi seperti berikut :
- Wireless Network Mode : Mixed (default Access Point yang akan
support pada standard 802.11b dan 82.11g)
- Wireless Network Name : Lab Wireless (Nama Access Point yang akan
(SSID) terdeteksi di jaringan wireless )
- Wireless Channel : 6-2.437 GHz (default kanal yang digunakan)
- Wireless SSID Broadcast : Enabled (SSID akan dibroadcast ke jaringan
wireless)
- Klik Save Settings



Setelah melakukan setingan seperti diatas, maka wireless bridge sudah dikonfigurasi pada PC server. Pindahkan port kabel UTP yang awalnya berada pada port ethernet ke port internet. Lalu konfigurasi PC client sehingga terkoneksi ke wireless bridge dengan cara pastikan WLAN dalam keadaan connected dan nama SSID PC client harus sama dengan nama SSID pada PC server atau PC wireless bridge. Lalu lakukan ping ke internet browser atau dapat dengan ketik 192.168.1.1 dalam Address field net browser. Selanjutnya PC client akan dapat terhubung ke internet melalui wireless bridge yang telah di konfigurasi sebelumnya.

Pada konfigurasi WLAN infrastruktur terdapat beberapa parameter , yaitu :
  • Nama SSID harus sama pada setiap satu kelompok wireless LAN mode infrastruktur
  • Harus terdapat dalam chanel yang sama pada satu kelompok. Untuk menghidari interferensi, tiap kelompok yang berbeda baiknya menggunakan channel yang berbeda, dapat menggunakan channel 1, 4, 7 dan 11. atau yang lainnya.
  • Menggunakan IP address LAN yang sama pada satu kelompok, yaitu pada pratikum ini adalah : 192.168.1.1
  • IP address WAN : berbeda-beda, IP ini diberikan oleh router PCR (router tempat atau lokasi dimana anda berada)

How to connect the internet ?
Dapat secara static (manual) atau DHCP (automatic), namun pada pratikum ini kita connect dengan internet secara DHCP (automatic).
Dapat dilihat dari konfigurasi yang telah kita lakukan diatas, dimana pada internet setup kita mengkonfigurasi internet connection type secara Automatic Configuration – DHCP.

How to connect to client?
Sama seperti di atas, dapat secara manual (static) atau automatic (DHCP). Dan pada pratikum ini connect dengan client secara DHCP (automatic).
Dimana, pada saat pengecekan status WLAN IP address pada PC client telah tersetting secara obtain yang berarti telah tersetting secara automatic dan kita tidak perlu menentukan ip adress, subnet mask dan default gateway nya. Sehingga wireless router telah terhubung ke client secara automatic.

KESIMPULAN

·              Mode infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN
·              Beda access point dan wireless bridge adalah terletak pada port nya dimana access point hanya memiliki port LAN saja sedangkan wireless bridge memiliki port untuk LAN dan juga WAN.
·              Untuk dapat terkoneksi ke wireless bridge, pastikan WLAN dalam keadaan connected dan nama SSID PC client harus sama dengan nama SSID pada PC server atau PC wireless bridge